Sering aku bertanya dalam hati, "Ya Allah,
mengapa aku Kau tempatkan disini, yang aku rasa kondisinya tidak lebih baik
dari waktu aku di Jawa"
Aku bertanya begitu karena dulu sebelum ke Manado ini
aku istikhoroh, apabila ini yang terbaik untukku, mohon dimantabkan hatiku dan
dimudahkan jalanku menuju ke sini. Dan Alhamdulillah, hatiku mantab dan
perjalanannya dimudahkan, tiba-tiba nyampe aja disini. Tapi lama-kelamaan
situasi dan kondisinya tidak seperti yang kuharapkan. Padahal jika istikhorohku
benar harusnya ini yang terbaik, tapi mengapa sekarang kondisinya seperti
ini???
Mengapa???
Sekarang telah kutemukan jawabannya, melalui sebuah
postingan teman saya di sebuah grup di aplikasi jejaring sosial…
Ujian itu...
Terletak pada titik kelemahan kita...
Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah pada titik-titik kelemahan kita...
*Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat
terhadap fitnah jabatan dan wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau
jabatan.
*Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun
kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan.
*Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan
senantiasa dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya
tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu
sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.
*Orang yang selalu berlambat-lambat ketika masuk
kuliah karena alasan kesiangan, rumahnya jauh, macet, sibuk organisasi, sibuk
chattingan, dll akan senantiasa dipertemukan dengan perkara-perkara tersebut di
saat ia akan berangkat .. terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi
aktivitasnya apakah akan tetap kuliah atau bolos, apakah bisa disiplin waktu
atau tetap bermalas-malasan.
***Kita semua harus memahami dan mengatasi segala
kelemahan diri di hidup yang kita jalani ini.
Ingatlah, malaikat atid ga akan menampakkan diri
sambil jitak pala lho pake buku catatan amal dan bilang "eh,sumpah tangan
gue mpe pegel, ga abiz2 nyatet keburukan lho, ga tobat2 lho ya, uda males, suka
ngeluh, selalu cari-cari alasan, tiap hari kerjaannya cuman ngomongin kejelekan
orang, nonton pilm ga jelas, parah banget idup lho... ck..ck..ck.. Tapi ini uda
tugas gue, apa boleh buat"
Begitu juga dengan malaikat rakib, ga bisa tiba-tiba
nongol dan dengan lemah lembut bilang "dari dulu saya sudah siap, sangat
sangat siap untuk menulis kebaikan kamu, tapi apa yang terjadi? Saya jadi
pengangguran tingkat akut, saya bingung apa yang harus saya tulis, sementara
sangat amat jarang sekali kebaikan yang kamu lakukan, paling hanya buang sampah
pada tempatnya, itupun dari 10 x buang sampah, hanya sekali yg dibuang pada
tempatnya. Tapi untung kamu masih diberi kesempatan, melalui ujian dariNya, itu
tandanya Tuhan masih sayang ma kamu.. sadarlah...dan hadapi ujianmu, kalau kamu
lulus kamu akan naik kelas, naik level, naik ke derajat yang lebih tinggi"
Ya.. Itu hanya ilustrasi belaka… tidak bermaksud… tapi
mudah-mudahan meresap sampe ke hati, seperti kecap bango di iklan-iklan, yang meresap sampe ke
daging... #korbanIklan :P
Sungguh teramat merugi...mereka yang mengikuti hawa
nafsu kemudian pergi meninggalkan kewajiban, tanpa mau bersabar sebentar dalam
ujian keimanan. Tanpa mau mencoba bertahan sebentar dalam kesabaran..
Dan sungguh, Kecewa itu biasa dan manusiawi. Yang luar
biasa, siapa saja yang mampu beristighfar dan berlapang dada lalu bersabar
serta bertawakkal pada-Nya.
Ingat, "Allah bersama orang-orang yang sabar
" (QS. Al-Baqarah:153)
Memang... Jalan menuju sukses itu berat. Karenanya ia
hanya mampu dipikul oleh mereka yang memiliki hati sekuat baja. Memiliki
kesabaran lebih panjang dari usianya. memiliki kekuatan yang berlipat. memiliki
keihklasan dalam beramal yang meninggi. memiliki ketabahan seluas lautan,
memiliki keyakinan sekokoh pegunungan.
Siapapun takan pernah bisa bertahan... melalui jalan
menuju kesuksesan ini... mengarungi jalan perjuangan, kecuali dengan
KESABARAN!!!
Hahaha... bener banget mbak, terimakasih untuk artikel2nya yang sedikit menyindir tapi memberikan banyak masukan :D
BalasHapus