Rabu, 07 Mei 2014

Ujian itu...

Sering aku bertanya dalam hati, "Ya Allah, mengapa aku Kau tempatkan disini, yang aku rasa kondisinya tidak lebih baik dari waktu aku di Jawa"
Aku bertanya begitu karena dulu sebelum ke Manado ini aku istikhoroh, apabila ini yang terbaik untukku, mohon dimantabkan hatiku dan dimudahkan jalanku menuju ke sini. Dan Alhamdulillah, hatiku mantab dan perjalanannya dimudahkan, tiba-tiba nyampe aja disini. Tapi lama-kelamaan situasi dan kondisinya tidak seperti yang kuharapkan. Padahal jika istikhorohku benar harusnya ini yang terbaik, tapi mengapa sekarang kondisinya seperti ini???
Mengapa???

Sekarang telah kutemukan jawabannya, melalui sebuah postingan teman saya di sebuah grup di aplikasi jejaring sosial…


Ujian itu...

Terletak pada titik kelemahan kita...

Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah pada titik-titik kelemahan kita...
*Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan.
*Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan.
*Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan senantiasa dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.
*Orang yang selalu berlambat-lambat ketika masuk kuliah karena alasan kesiangan, rumahnya jauh, macet, sibuk organisasi, sibuk chattingan, dll akan senantiasa dipertemukan dengan perkara-perkara tersebut di saat ia akan berangkat .. terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi aktivitasnya apakah akan tetap kuliah atau bolos, apakah bisa disiplin waktu atau tetap bermalas-malasan.
***Kita semua harus memahami dan mengatasi segala kelemahan diri di hidup yang kita jalani ini.

Ingatlah, malaikat atid ga akan menampakkan diri sambil jitak pala lho pake buku catatan amal dan bilang "eh,sumpah tangan gue mpe pegel, ga abiz2 nyatet keburukan lho, ga tobat2 lho ya, uda males, suka ngeluh, selalu cari-cari alasan, tiap hari kerjaannya cuman ngomongin kejelekan orang, nonton pilm ga jelas, parah banget idup lho... ck..ck..ck.. Tapi ini uda tugas gue, apa boleh buat"

Begitu juga dengan malaikat rakib, ga bisa tiba-tiba nongol dan dengan lemah lembut bilang "dari dulu saya sudah siap, sangat sangat siap untuk menulis kebaikan kamu, tapi apa yang terjadi? Saya jadi pengangguran tingkat akut, saya bingung apa yang harus saya tulis, sementara sangat amat jarang sekali kebaikan yang kamu lakukan, paling hanya buang sampah pada tempatnya, itupun dari 10 x buang sampah, hanya sekali yg dibuang pada tempatnya. Tapi untung kamu masih diberi kesempatan, melalui ujian dariNya, itu tandanya Tuhan masih sayang ma kamu.. sadarlah...dan hadapi ujianmu, kalau kamu lulus kamu akan naik kelas, naik level, naik ke derajat yang lebih tinggi"

Ya.. Itu hanya ilustrasi belaka… tidak bermaksud… tapi mudah-mudahan meresap sampe ke hati, seperti kecap  bango di iklan-iklan, yang meresap sampe ke daging... #korbanIklan :P
Sungguh teramat merugi...mereka yang mengikuti hawa nafsu kemudian pergi meninggalkan kewajiban, tanpa mau bersabar sebentar dalam ujian keimanan. Tanpa mau mencoba bertahan sebentar dalam kesabaran..
Dan sungguh, Kecewa itu biasa dan manusiawi. Yang luar biasa, siapa saja yang mampu beristighfar dan berlapang dada lalu bersabar serta bertawakkal pada-Nya.

Ingat, "Allah bersama orang-orang yang sabar " (QS. Al-Baqarah:153)
Memang... Jalan menuju sukses itu berat. Karenanya ia hanya mampu dipikul oleh mereka yang memiliki hati sekuat baja. Memiliki kesabaran lebih panjang dari usianya. memiliki kekuatan yang berlipat. memiliki keihklasan dalam beramal yang meninggi. memiliki ketabahan seluas lautan, memiliki keyakinan sekokoh pegunungan.
Siapapun takan pernah bisa bertahan... melalui jalan menuju kesuksesan ini... mengarungi jalan perjuangan, kecuali dengan KESABARAN!!!