Selasa, 16 April 2013

Pasir dan Laut

Isenk-isenk liat diary sekitar setaun yang lalu (13 Maret 2012), menemukan sesuatu…
Gambar ini dulu sempet kujadiin background di facebook…

aku sukaaaaa banget ngeliat pemandangan di tepi pantai...
ngeliat pasir... laut...
dan hal itu mengingatkanku akan sesuatu..

pasir
kita ini seperti sebutir pasir diantara milyaran bahkan trilyunan pasir di pantai...
betapa kecilnya kita manusia, dengan segala kekurangannya...
tapi kenapa masih ada rasa sombong diantara kita...
sedangkan dosa kita, apabila kita hitung setiap hari mungkin sama halnya dengan jumlah pasir2 yang ada di pantai, bahkan mungkin lebih banyak..
namun mengapa kita tidak juga jera, bahkan mengulangi lagi dosa yang sama setiap harinya...

laut
apabila kita mencelupkan jari kita ke air laut, kemudian kita angkat, ada air yang menetes disitu. ilmu kita dengan ilmu Allah ibarat tetesan air yang jatuh itu dibandingkan jumlah air yang ada di samudra di seluruh dunia...
memang tidak ada apa-apanya kita...
namun kenapa kita masih juga angkuh, mendekat padaNya saja tak mau...
apa yang patut kita sombongkan ?

selain itu, dalam Al-Qur'an juga disebutkan bahwa ilmu Allah / ni'mat Allah apabila dituliskan dengan pohon-pohon di seluruh dunia sebagai penanya, dan samudra-samudra di bumi sebagai tintanya, dan ditambah sejumlah itu lagi, itu tidak akan cukup untuk menuliskannya....
buuuuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaaaaanyaaaaaaaaaaaaakkkk puuuuuuuuuuuooool wes...
Subhanallah...


Ga Tau Artinya

Ada seorang anak yang duduk di masjid sendirian, sedang baca Qur'an sambil menangis terisak-isak. Penjaga masjid yang sedang membersihkan halaman merasa kagum dengan anak itu. Dalam hatinya berkata, "Wah...salut saya dengan anak ini...menghayati banget makna ayat-ayat Qur'an sampe menangis seperti itu. Saya aja yang sejak 20 tahun lalu merawat masjid ini Qur'an yang saya baca ga ngerti artinya. Paling cuma tau kalo pas Pak Ustad lagi ceramah, baru  dijelasin maknanya, itu pun ga sampe nangis-nangis kaya' gitu. Kira-kira apa ya maknanya sampe nangis kaya' gitu?".
        Penasaran ingin tau ayat yang dibaca tentang apa, lantas bapak penjaga masjid tersebut mendekati anak itu usai membaca Al-Qur'an.
"Nak, boleh tanya? ilmumu tentang agama pastinya kan lebih tinggi dari bapak yang tidak sekolah ini. Gini, bapak cuma penasaran sih tentang surat yang kamu baca tadi, kok sampai menangis tesedu-sedu. Maknanya tentang apa ya nak? kasi tau bapak dong, semoga juga bisa meningkatkan iman bapak ke Gusti Allah".
Anak itu tersenyum sekilas, kemudian terlihat lagi raut sedih di wajahnya dan menjawab,"gimana ya pak...saya bingung harus jawab apa, saya tidak seperti yang bapak kira. Pengetahuan agama saya masih sangat dangkal. Saya menangis bukan karena itu. Bukan karena menghayati maknanya. Tapi justru itu. Saya menangis karena tidak tau artinya. Tidak tau apa yang mau disampaikan Allah kepada hambanya. Betapa bodohnya saya ini..."

// nulis cerita nie terinspirasi dari pengalaman pribadi.. ^^v